Rabu, 09 November 2016

TRIP TO BATAM … ONE WAY TO THE FUTURE (PART 4)

Wah maaf hampir kelupaan, karena banyak kesibukan jadi baru inget masih kurang 1 bagian lagi cerita di Batam.

Sepeti yang sebelumnya dijelaskan, aku bisa di batam ini dalm rangka training welding inspector. Kenapa di batam, ya gak tau juga karena instruksi dari pusat, tetapi setelah menerima penjelasan disini baru aku tau alasannya.

Di pulau batam ini ternyata banyak industri skala besar dan internasional, karena lokasinya yang sangat stratgeis berbatasan dengan singapura sebagai jalur transportasi yang sangat ramai. Workhop / bengkel Industri perkapalan, manufaktur untuk offshore dan onshore oil company, serta industri2 yang lain. Banyak terdapat disini. Jadi training untuk WI ini sesuai untuk dilakukan disini. Sekalian bisa praktek atau sekedar visit ke workhshop2 tersebut.

Tempat trainingku bernama OTI - Batam (Offshore Technology Institute - Batam). Sekilas kalian gak akan menyangka kalu gedungnya yang berupa ruko itu tempat trainingnya. Instrukturnya juga cukup mumpuni karena merupakan praktisi industri2 level internasional.

Berhubung waktu training cukup padat, full day dari senin - sabtu bahkan kadang sampai minggu, sore pulak. Jadi waktu jalan2 agak terbatas. Rencana mau nyebrang ke negara tetangga juga harus ditunda dl sementara.

Berikut ini tempat2 menarik yang sempat aku kunjungi selama di Batam kemarin :

1. Jembatan Barelang
Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliauyang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.

Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan. Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:

1). Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I),
2). Jembatan Nara Singa (jembatan II)
3). Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
4). Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
5). Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
6). Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)

2. Kepri (Kepulauan Riau) Mall, sukajadi
Satu2nya tempat hiburan terdekat dr hotel tempatku menginap. Lumayan ramai setiap hari karena juga gak ada saingan lagi di dekat situ.

3. Nagoya Hill Shopping Mall
Kalau Nagoya Mall ini terletak di daerah kota pusat keramaian, dikelilingi juga oleh hotel dan pertokoan lain. Jadi sangat ramai. Barang2nya branded dan cukup murah. Terlebih jika ingin berbelanja tas, dompet, kaos, barang elektronik. Disini tempatnya. Serta juga pertokoan di sekitarnya. Shopaholic akan puas berbelanja disini.

4. Masjid Nagoya
Masjid Nagoya terletak di samping nagoya mall. Aku kesini saat jumatan. Arsitektur modern. Dan ada menara masjid dimana jamaah atau orang luar bisa naik ke atas. Dari situ juga bisa kelihatan pulau singapura dari jauh

5. Mall Top 100
Ini ni tempat paling cocok cari oleh2 dari batam. Yang paling dicari biasanya adalah cokelat. Segala macam merek dan bentuk, lokal maupun luar negeri ada disini. Dan tentunya dengan harga miring.

6. Tanjung Pinang, Pulau Bintan
Ibu kota kepulauan Riau. Disini aku gak sempat muter2 untuk lihat kotanya, hanya sempet di pelabuhan langsung lanjut ke pulau beralas dan pulau penyengat.

Pelabuhan Laut Tanjungpinang - Pelabuhan Sri Bintan Pura memiliki kapal-kapal jenis feri dan feri cepat (speedboat) untuk akses domestik ke pulau Batam dan pulau-pulau lain seperti; kepulauan Karimun dan Kundur, serta kota-kota lain di Riau daratan, juga merupakan akses internasional ke negara Malaysia dan Singapura.

Untuk yang pertama kali ke pelabuhan ini, harap bersabar dan berhati 2 karena banyak calo tiket, serta orang2 (preman sini cukup galak). Beruntunglah aku kemren bersama rombongan yang beberap berdomisili disini.

7. Pulau Beralas Pasir
Pulau Beralas Pasir atau disebut juga dengan White Sands Island adalah sebuah pulau yang terletak di dalam wilayah Teluk Bakau, kabupaten Bintan.

Pulau ini tidak berpenghuni dan hanya ada penjaga pulau saja yang merawatnya. Namun pulau ini menjadi tujuan utama tamu-tamu yang menginap di resort-resort yang ada di sekitaran Kawal, Teluk Bakau dan juga Trikora.

Ada fasilitas tempat bersantai disini, pondok-pondok, spot view fotografi, spot snorkeling, lapangan volley, tempat bilas dan toilet.

Dari kota Tanjungpinang kita bisa menggunakan jalur darat menuju ke Teluk Bakau dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam. Setelah itu dilanjutkan dengan menyeberang selama 20 menit.

8. Pulau penyengat
Seperti kita ketahui bersama bahwa Bahasa Indonesia asalnya dari Bahasa Melayu. Sedangkan Bahasa Melayu serta kebudayaannya berasal dari Pulau Penyengat yang terletak sekitar 2 km dari kota Tanjungpinang. So, di dalam pulau ini traveler akan menemukan banyak sekali peninggalan Kesultanan Johor, Pahang, Siak dan Lingga serta kerajaan Riau sendiri.

Pulau Penyengat menjadi salah satu tujuan wisata andalan kota Tanjungpinang. Traveler bisa menuju ke pulau ini dengan menyeberang dari Batam selama satu jam maupun pelabuhan Tanjungpinang yang hanya membutuhkan waktu 15 menit penyeberangan. Pulau yang hanya berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter ini telah didaftarkan sebagai calon Situs Warisan Dunia UNESCO.

Selagi mengunjungi Pulau Penyengat luangkan waktu untuk berkunjung dan beribadah di Masjid Raya Sultan Riau. Masjid ini tercatat sebagai salah satu yang tertua di Indonesia sekaligus menjadi saksi bisu sejarah kesultanan Islam di tanah Melayu.

Masjid Raya Sultan Riau telah tercatat sebagai situs cagar budaya pemerintah Indonesia. Masjid yang didominasi warna hijau dan kuning ini memiliki keunikan dalam hal arsitekturnya. Secara fisik memang masjid ini terlihat seperti masjid kebanyakan tapi saat menilik proses pembangunannya didapati bahwa salah satu material penyusun dinding masjid ini berasal dari putih telur tanpa menggunakan semen. Serta pembangunannya sendiri kabarnya memakan waktu hingga 40 tahun.

* don't resist againts new environment, adapt and you will handle it soon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar