Rabu, 30 November 2011

I Love Being Resourceful


Kata ini termasuk baru di telingaku. Pertama kali aku dengar saat pelatihan bahasa inggris di Pertamina Learning Center.

Mrs. Joyce, selaku pengajarnya yang memperkenalkan kata ini. Dan cukup menggelitik telinga untuk mengetahui maksudnya, karena dia selalu mengucapkannya sepanjang waktu untuk memotivasi murid-muridnya. Be resourceful... be resourceful... begitu kata-katanya setiap hari selama pelatihan.

Sebenarnya apa sih maksudnya Resourceful ini?

Resourceful memiliki kata dasar ‘source’ yang memiliki arti sumber. Kalau menurut pengertianku bahwa orang yang resourceful adalah orang yang mau secara mandiri / proaktif untuk mengembangkan dirinya sendiri dengan mencari berbagai ‘sumber’ informasi bermanfaat yang berupa apapun, darimanapun, kapanpun, dari siapapun dan bagaimanapun caranya, dan tidak terlalu bergantung dengan satu hal saja.

Fungisinya bisa jadi adalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk menyelesaikan suatu masalah. Karena byak masalah tidak memiliki panduan solusi untuk menyelesaikannya, dan sering kali pula tidak ada orang yang akan dengan baik hati untuk menjadi kamus berjalan bagi kita, Kita sendirilah yang harus jadi kamus kehidupan untuk diri kita sendiri

Dari salah satu sumber yang kubaca di situs tetangga (gak usah ditranslate ya... udah pada pinter kok hehehe), ada beberapa langkah menjadi seorang yang resourceful, check these out :

1. Be prepared

You can't anticipate everything, but you can anticipate many things, and the more you can prepare ahead of time, the more resources you'll have to draw upon when faced with a problem. Also find ways to curb future problems if you can. ‘Prevention is better than cure’.

2. Assess the situation

When a challenging situation does arise, try to clarify and define the problem as best you can. Don't spend too much time worrying about the problem. Rather focus on finding solutions. This can be learnt by training your mind each time you start worrying.

3. Assess what is available to you

Being resourceful is, above all, about clever, creative use of resources. Don't forget that resources aren't all objects. Do you have access to, or could you obtain, any of the following?

4. Work backwards

Take stock of what you have available, then consider how you can apply it to the problem.

5. Break the rules

Don't go around carelessly disregarding the law, but do use things in unconventional ways or go against conventional wisdom or societal norms, if it will help. Be prepared to take responsibility, redress wrongs, or explain yourself if you do overstep your bounds.

6. Be creative (think out of the box)

Think of crazy possibilities as well as obvious or practical ones. You might find inspiration for a workable solution in one of them.

7. Experiment

Trial and error might take awhile, but if you have no experience with a particular situation, it's a very good way to begin. At the very least, you will learn what does not work.

8. Use the situation to your advantage, if you can

If you missed the bus and the next one doesn't come for another hour, could you enjoy a cup of coffee or browse a store nearby while you wait? If the weather is freezing, could you use snow as shelter or ice as a building material?

9. Improvise

Don't box yourself into thinking that only a permanent solution will do. Use what you have at hand for a temporary solution. Fix your bike enough to limp home and do a proper job later.

10. Be an opportunist

If an opportunity presents itself, do your best to take it. Don't overthink and don’t ever thwart it or you’ll regret forever. Chance will not come twice.

11. Act quickly

Often an effective solution hinges on a speedy response. Be decisive, and once a decision is made, don't analyze, act.

12. Learn from your mistakes

If you had to scramble to correct a problem, take steps to make sure that it doesn't happen again. If you tried something that didn't work, try it a different way next time.

13. Be persistent

If you go away before the problem does, then you haven't solved anything. Try again, a dozen or a hundred different ways, if that's what it takes. Don't give up. Never consider not succeeding immediately as a failure - consider it practice. See the positive in every situation.

Ada juga tips-tips tambahannya yang bisa membantu :

  1. Don't panic. Pressure may be a good motivator, but not if it's clouding your thinking. Think about why you can't just give up on this and that will give you the edge for the persistence you need to succeed.
  2. Practice being resourceful before the pressure is on. Try cooking a meal with whatever is on hand in the pantry rather than going out to the store. Invent what you need instead of buying it. Build or create your own, even if something is ready made and available.
  3. Don't dwell on the past. If the root cause or original problem is something you can't fix, simply work to recover as best you can.
  4. Human contacts, like physical tools, can be collected in advance of when you need them. Networking, formal or informal, is one way to go about that collection. Also, if possible, offer others favors before you need to ask for any.
  5. Being resourceful is an ultimate source of knowledge. Sometimes you can always look at a successful person who has many useful experiences that helped him/her get to where he/she is and you can try asking them simple questions that you might be curious about.
  6. Also researching, reading is also very helpful. Being updated with important things can help you in the future. Focus on something you like and look for different links that are related to the topic or idea so that not only do you learn about it, but you can master it.

Untuk mengimplementasikan hal-hal di atas sebenarnya gampang-gampang susah, tapi bisa jadi susah-susah gampang (kalo gampang gak seru dung ya, kan gak ada tantangannya hehehe). Tapi menjadi seorang yang penuh informasi ‘resourceful’ ini insya Allah sangt bermanfaat, disaat orang lain hanya melakukan hal yang biasa-biasa saja.

Dan aku tahu satu orang yang sangat aku kenal yang menurutku cukup resourceful. Itu adalah Mi.

Kenapa begitu? karena Mi menurutku sangat resourceful jika sudah memiliki rencana, berbagai macam informasi bisa diperolehnya dengan mudah, terbantu juga dengan adanya internet. Apalagi kalau sedang ON FIRE ( lagi full mood maksudnya), tapi kalau udah moodnya ilang. Hehehe langsung 180o deh.

Sifat resourceful Mi ini bisa menjadi contoh buatku untuk improvisasi diri. I love being Resourceful. Amien.

*) Knowledges are everywhere, but oftenly people don’t know how to looking for due to their selfish perplexity. Take deep breath, calm and a cup of warm tea, you’ll be surpised.

Pi

Rabu, 23 November 2011

Pilihan


Assalamualaikum

Di, hari ini kamu datang kan ke Acara Buka Bersama SMA kita? Ada yang ingin ku bicarakan denganmu, tolong luangkan waktu setelah acara selesai yaaa.. Terima Kasih.

Message Delivered!

Begitulah kira – kira isi pesan singkat yang dikirimkan Wira untuk Diana. Sore ini, seperti tahun – tahun yang lalu memang mereka bertemu di acara Buka Bersama SMA bersama teman – teman sekolahnya dulu.

Sebelum berangkat, Wira berulangkali membuka Al Qurannya di kamar. Dia berkali – kali memandang foto Dytia yang memang sengaja dia bawa untuk di perlihatkan kepada ibunya nanti. Wira berkali – kali menghela napas, meyakinkan hati bahwa memang Dytia adalah pilihan hatinya. Bukan karena pelarian dari kekecewaannya pada Diana, tapi memang pilihan hatinya untuk menemani separuh hidupnya nanti.

Seketika Wira terhenyak dari lamunannya, karena jam berdentang 5 kali menandakan sudah pukul 5 sore, bergegas dia menuju garasi rumahnya, mengeluarkan sepeda motor dan berlalu menuju GOR Pemuda Surabaya untuk menghadiri Buka Bersama Alumni SMA nya.

Sesampai di tempat acara, rupanya Diana sudah hadir terlebih dahulu. Diana menyambut kedatangan Wira dengan senyuman, seolah Diana melihat secercah harapan cinta yang akan kembali hadir dari Wira sore itu.


“Diana.. bisa kita bicara sekarang ?” ujar Wira memotong pembicaraan Diana dengan Dewi salah seorang teman mereka.

“ehemmm… CLBK nihhh” Dewi mengejek, yang kemudian di iringi senyuman Diana.

“Gimana kabarmu saat ini Di ? “ Wira membuka percakapan mereka di depan Alun – alun kota Surabaya.

“ Alhamdulillah sehat ko Mas, aku kan sekarang sudah bekerja di Bank Daerah yah lumayan lah meskipun gak sesuai sama jurusan saat kuliah kemarin. Ibu juga sekarang sudah mulai sehat , sakitnya sudah gak kambuh – kambuh lagi.. si Reza loh Mas, sekarang sudah jadi Asdos di kampusnya.. sama seperti kamu dulu, pintar dia bisa jadi kebanggaan “ Diana berapi – api menceritakan kabarnya pada Wira.

“Oh syukurlah Di, aku senang dengarnya “ Wira hanya menyambutnya singkat.

“kamu gimana Mas? Sudah enak ya kerja di Jakarta sekarang ? Kapan belikan aku lagi Tas dan Sepatu seperti waktu kemarin, gajimu kan pasti banyak hehehehee “ Diana kembali mencoba membuka percakapan. “ oh iya, katanya ada yang ingin di bicarakan sepertinya penting sekali “ Diana kali ini penasaran.

“Begini Di, ada yang ingin aku bicarakan tentang hubungan kita”

“ Sebelumnya aku minta maaf sebesar – besarnya jika aku pernah melakukan kesalahan dan menyakiti hati kamu dan keluargamu saat kita masih bersama. Mulai saat ini, sepertinya aku tidak akan bisa lagi menjagamu, menjadi teman ceritamu bahkan mungkin memenuhi janjiku untuk menikahimu “ Wira mulai serius berbicara kepada Diana.

“Kenapa memangnya Mas? Apa sudah ada wanita lain ? “ kali Diana meninggikan suaranya.

“ Lebih tepatnya aku sudah menentukan pilihan Di, kamu mungkin pernah dengar namanya.. Dytia..teman kantorku.. aku sudah memilih dia sebagai teman hidupku “ Wira kembali menjelaskan dengan perlahan berhati – hati khawatir Diana akan bereaksi tidak setuju.

Diana terdiam cukup lama sambil menundukkan kepalanya, kemudian lirih berkata “ baiklah Mas, aku terima keputusan kamu. Mungkin memang Dytia lebih baik untukmu, aku doakan yang terbaik untukmu “.

Wira terkejut mendengar reaksi Diana, dan kemudian tersenyum “ Terima Kasih ya Di, kamu sudah mau mengerti. Aku juga mendoakan kamu mendapat yang terbaik untuk hidupmu “

“Baiklah, aku pulang ya Mas, sendiri saja. Assalamualaikum “, Diana berlalu sambil sedikit berlari kecil menjauh meninggalkan Wira.

Sedikit tenang dalam hati Wira, setidaknya reaksi Diana tidak frontal dan bisa menerima.

“Assalamualaikum “ Wira memulai percakapannya di telepon genggamnya

“Waalaikumsalam, ada apa Ra ? “ Dytia menjawab

“ Alhamdulillah Dyt, aku sudah bicara dengan Diana, dan sepertinya dia bisa menerimanya. Allah sudah memudahkan jalan pertama Dyt. Setidaknya aku sudah memenuhi semua janjiku kepada Diana “ Wira terdengar sangat bahagia mengungkapkannya kepada Dytia

“wah, Alhamdulillah Ra, makasih yah. Lo udah buktiin, gw bisa pegang janji lo dan lo tunaikan semua, kalo gini kan hati gw jadi lebih tenang. Gw gak ngerasa ngerebut lo dari Diana.. “ Dytia sedikit tersipu malu di ujung sana.

“Iya Dyt, aku sudah berjanji dan pantang untuk di ingkari.. mulai hari ini resmi ku berikan juga hati ku untuk kamu jaga ya Dyt. Jangan di sakiti dan di khianati ya Dyt “ Wira penuh harap.

“ hahaha kenapa jadi Mellow gitu sih lo Ra, lucu deh.. iya iya tenang aja Ra, gw juga gak mau di sakitin. Insya Allah gw jaga hati lo, kita jalani hubungan ini dengan dewasa , Terima Kasih Sudah Memilih gw sepenuh hati ya Ra “ Dytia kemudian mengakhiri pembicaraannya.

Wira kemudian berjalan menyusuri Alun – alun Surabaya kemudian bergumam dalam hati

Alhamdulillah terima Kasih Ya Allah, telah menetapkan hatiku pada pilihanku. Semoga menjadi yang terbaik dengan ridho Mu

Mi