Kamis, 22 Desember 2016

Cilacap, City of Our Memories (Part 3)

Beberapa tahun terakhir terjadi perubahan signifikan di sosial ekonomi kota cilacap. Dikarenakan mulai banyak proyek industri berskala besar di lingkungan perusahan yang secara langsung tak langsung turut mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.

Mulai tumbuh tempat2 shopping, cafe dan tempat makan, waterboom (outdoor dam indoor). taman rekreasi, alun-alun bahkan hotel2 sekelas bintang 3 seperti dafam, fave, atrium, @Hom, dan kemungkinan masih ada lagi yang lain ke depannya.

Ngomong - ngomong soal tempat rekreasi atau refreshing. Ada beberapa tempat yang bisa dicoba seperti :

1. Pantai teluk penyu
2. Kawasan benteng pendem
3. Pulau nusakambangan
4. Pantai widarapayung
5. Gunung Srandil dll

Detailnya bisa dilihat disini : https://tempatwisataindonesia.id/tempat-wisata-di-cilacap/
(belum sempet nyobain semuanya)

Kota kecil ini mulai menggeliat, mulai menunjukkan pesonanya untuk mengikat para pendatang agar selalu betah berlama-lama tinggal di kota ini. Begitu pula yang kami alami. Dari awalnya yang setengah tidak ikhlas, sekarang menjadi begitu kangen untuk balik ke kota itu, terlebih saat kami sudah terlalu lama dinas bepergian keluar kota.

Di kota ini kami menemukan saudara yang bahkan melebihi saudara kandung. Padahal tidak ada ikatan darah sedikitpun.

Di kota ini kami mengalami hidup penuh perjuangan dari 0, dari jerih payah dan pengorbanan kami. Tapi semua terasa indah saat kami kembali ke kediaman kami, sebuah rumah kecil yang walaupun itu masih berupa pinjaman dari kantor, tapi kami bebas untuk berkreasi dan mengatur diri sendiri.

Di kota inilah mami menemukan kemandiriannya, bahkan melebihi yang pernah dia perkirakan sebelumnya. Dia bisa eksis, bisa memulai bisnis kreatif dan meng-upgrade diri sehingga memiliki banyak kenalan dan kawan.

Di kota ini aku dan keluarga kecilku mulai menata kehidupan kami, menemukan arti kehidupan sebenarnya, membesarkan anak2 kami.. Tak akan mudah dan tak akan ingin kami untuk melupakannya.

* another place, another story, stay in our mind, influence our life. lasting forever

Pi

Rabu, 21 Desember 2016

Cilacap, City of Our Memories (Part 2)

Memang agak stress bagi yang belum terbiasa tinggal di kota Ini. Belum lagi perbedaan culture nya, bahasanya, karakter orangnya dll. Sebenarnya itu pada awalnya saja. Nanti kalian akan tau bahwa ada yang membuat kota ini memorable dan "ngangenin"

Tentunya kalo mendengar kata cilacap, yang terlintas pertama kali adalah bahasanya...ya bahasa banyumasan atau yang lebih dikenal dengan bahasa ngapak. Detail penjelasan sejarah logat bahasa ini bisa dilihat di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Banyumasan.

Unik memang kalau mendengar orang asli cilacap kalo sedang ngobrol dengan logat mereka ini, dan tak jarang membuat saya dan mungkin kita semua yang belum terbiasa bisa tertawa terpingkal2 karena lucu kedengarannya. Bahkan aku sempat excited karena saat rapat formal di kantor pun, terkadang masih suka keceplosan dengan bahasa ini saat diskusi. Tapi lambat laun kita jadi terbiasa juga. Tapi alhamdulillah gak sampai menular.

Sempat ada joke yang mungkin agak kasar. Kalau kenalan dengan cewe asli banyumas secantik apapaun, pastikan jangan sampai dia mengeluarkan logat ngapak ini, atau kalau sebaiknya suruh diam saja. Karena begitu ngomong dengan logat ini... bubar semua efek cantiknya hehe. Itulah salah satu sebab, athaya (anak perempuanku) suka dimarahain maminya kalo abis pulang dari sekolah suka ngoceh dengan logat ini hahahaha...

Hal lainnya yang khas dr kota ini di pikiran orang-orang adalah mendoan. Ya makanan khas olahan dr tempe setengah jadi yang dipotong tipis, dibalur dengan tepung terigu, lalu digoreng dengan banyak minyak panas ini memang unik.

Rasanya memang beda dengan tempe konvensional, konturnya lebih empuk cenderung lentur karena efek dr ragi tempe setengah jadi dan efek minyak yang over. Serta lebih tipis dan gurih. Dimensi tempe ini juga bervariasi, ada yg seperti tempe biasa, ada juga yang sebesar serbet makan.

Namun tempe mendoan ini menurutku paling enak disantap saat panas, dicocol dengan sambel kecap / kacang / saos sambal atau pakai cabe rawit. Tapi begitu dingin sensasinya rasa n teksturnya kurang, bahkan cenderung ulet seperti karet.

Seperti halnya empek2. Kalo beli untuk dibungkus dan dibawa perjalanan jauh untuk oleh2. Ada yang masih mentah, belum jadi mendoan, biasanya bisa bertahan 2-3 hari sebelum jadi mendoan atau bahkan kebablasan jadi tempe biasa.

Masalah makanan, Ada beberapa sih yang unik, seperti brekecek (gulai ikan atau kepala ikan). Brekecek di Cilacap identik dengan kepala ikan Jahan atau dalam bahasa ngapak dikenal dengan nama ‘Pathak Jahan’. Kepala ikan Jahan atau pathak tersebut dicampur dikecek dengan bumbu khas dan cita rasa brekecek ini hampir menyerupai rasa rica–rica. Namun tentunya berbeda karena memiliki sesuatu yang berbeda di dalamnya).

Ada juga sate martawi. Sate ayam dengan 2 tusukan. Dengan tujuan agar saat dibakar sate bisa dilebarkan atau merenggang sehingga matang merata. Sambelnya menggunakan sambal kacang, atau dimakan kering yang nikmat karena daging ayam sebelumnya sudah direndam bumbu.

Ada juga jenis sate lain, yaitu sate ambalan yang asliny dari kebumen. Sate ayam biasa tapi bumbunya dengan sambal tempe. Kalo aku dan mami kayaknya kurang cocok dengan yang ini. Rasanya kurang masuk.

Kalau untuk snack cemilan atau buat oleh2 ada olahan keripik singkong khas cilacap bernama Manggleng. Sebenarnya ini seperi keripik singkong biasa. Yang membuat beda itu racikan bumbunya. Yang paling terkenal adalah Thoha Snack. Detailnya bisa dilihat di sini : http://bisnisukm.com/thoha-snack-sukses-memproduksi-manggleng-khas-cilacap.html

Jajanan yang lain macam macam jenisnya seperti : tahu masak, tahu brontak / tahu isi, thempleng / peyek, lanting, gembus, tempe dages, keripik tempe, lepet, cenil, kerupuk tengiri, stik sukun, soto sokaraja serta getuk goreng (ini si kayaknya dr purwokerto) dll

Ref : https://sowmeymeyblog.wordpress.com/2016/05/06/20-makanan-khas-cilacap-yang-bisa-kamu-ketahui/.

Sekarang ini kota cilacap sudah jauh berkembang dari jenis variasi makanan dan tempat makan nya. Banyak pilihan menu dan rasa yang kita bisa jelajahi. Itu yang aku dan istriku sudah dan akan terus jelajahi perkembangan kuliner di kota ini.

Untuk rekomendasi tempat makan yang menurut level lidah aku dan mami lumayan ok bisa dicoba yang berikut ini :

1. Mie ranjo 2 rasa (jl. Delima dan jl. Sulawesi). Menu macam2. Bisa delivery. Mie ayam, nasi goreng, aneka olahan seafood dll

2. Mie ayam katineung di jl. Katamso. Mie jawa yang mantab. Selalu rame. Mantab. Cobain deh

3. RM Family (jalanan utama dari alun2 ke arah pelabuhan tj. Intan). Menu macam2, porsi jumbo cocok buat family

4. RM Ambo (depan kilang Pertamina pintu 1. Pertigaan jl. MH Thamrin - MT Haryono). Sejauh ini RM padang ini yang enak menurut kami. Porsi mumpuni, kadang suka dibonusin cuilan rendang hehe

5. Mie Apong (gang samping SMA 1 cilacap). Pedasnya pake level. Aku cuma berani di level 3. Mulut kuat, lambung enggak. Mami biasanya level 10. Tapi kalo ada level 20 juga kayknya ga nolak. Malah karena ada kenalan disitu jadi kadang sambelnya suruh ambil sendiri. 😨. Rasanya mantab, cobain sendiri aja.

6. Sate ayam dan kambing Cak Wahid (jl. Juanda). Pedagang kaki lima. Sejauh ini rasa sambel kacangnya yang paling pas

7. Baso malang jl. Juanda. Kaki lima. Lumayan lah. Bakso besar. Tidak banyak campuran kanjinya jadi dagingnya lebih berasa.

8. Lele abang jl. Gatot subroto. Lele pedass. Yang mantab tuh cah kangkungnya. Sipplah.

9. Bubur ayam Priyangan jl gatot subroto depan RSUD. Ini andalan no 1 buat sarapan pagi. Cobain sendiri aja racikan bubur ditambah berbagai toping, sambal kerupuk, serta tusukan jeroan. Gak ada matinya. Selalu rame di pagi hari. Paling enak saat panas. Maknyusss. Cobain juga lontong opornya

10. Landa kebab di depan brimob. Dulu tempatnya di jl. gatot subroto. Sejauh ini di belum ada yang ngalahin citarasa mayonaise buatan sendiri pemiliknya. Nama Landa itu kayaknya karena pemiliknya itu orang bule atau biasanya orang jawa bilang "Londo" yang beristri orang cilacap.

11. RM. Labia jl. Gatot subroto (depan hotel @Hom). Menunya lalapan ayam, lele, burung dara, sambalnya kita bisa minta level kepedasannya, Karena pemiliknya ngulek langsung sambelnya dan menyiapkan menu persis di depan meja makan kita

12. Warteg jl. MH. Thamrin. Ini yang agak unik. Warteg biasa sebenarnya tapi rasa masakannya lumayan menurutku. Penyelamat juga saat OJT, karena lokasinya yang dekat kost2an. Jam 7.30 pasti semua menu udah abis. Jadi jangan sampe kesiangan. Disini dijual juga getuk singkong n jajanan lain

13. Sop putra sunda depan pasar sangkal putung. Kaldu kuahnya mantab. Makanan sederhana bisa disulap jd luar biasa. Recommended

13. RM. Pring wulung. Samping pom bensin RSUD. Tongsengnya nendang ni. Tapi awas harganya juga nendang hehe

14. Milkmax di jl. Katamso dan jl. Rajiman. Banyak saingan sejenis tapi tetap gak ngalahin minuman yang satu ini. Murah meriah

15. Soto Sokaraja pak Sam. Jl. Katamso. Kaldunya kuahnya maknyus. Dagingnya berlimpah. Punya pensiunan temen kantor

16. RM. Gulai kepala ikan dan Gudeg Jogja jl. Katamso. Baru2 ini nyoba. Tempatnya lumayan, ada panggung buat acara. Ada lesehan juga. Parkiran liuas. Gulai kepala ikan lumayan. Gudeg lumayan walaupun gak bisa ngalahin gudeg yang di jogja.

17. RM. Lamongan jl. Gatot subroto. Lalapan ayam, bebek, burung dara, lele, ikan dll. Komplit. Sambalnya mantab

18. Ramen cemen jl. Rinjani. Ini punya temen kantor. Franchise sebenarnya. Tapi rasanya lumayan kok.

19. Nasi uduk depan batalion. Alternatif lain sarapan. Lumayan enak n murah

20. Seafood Kaho. Jalanan arah pelabuhan (sebelum RM family belok kiri. Di kanan jalan). Sejauh ini seafood RM ini yang terbaik. Kalo harga mah sepadan hehe.

21. Sate serayu Gatot subroto. Sate serta tongseng kambing mudanya memang maknyusss. Puas. Empuk dan nendang rasanya, harganya juga agak lumayan.

22. Fit donuts. Donut kentang ini camilan yang lumayan buat nemenin waktu santai. Awalnya dl mami sangsi akan enak. Aku beliin aja sembari pulang kantor. Lama2 dia yang minta. Keturan. Cabangnya afa di jalan gatot subroto dan di jl. Flores

23. Bakso Aan. Jl. Setia budi. Lumayan rasanya. Biasanya juga ramai oleh pengunjung. Tempat makan ini berbatasan dengan sawah di sampingnya jadi viewnya bagus

24. Siomay Sidney (perum Sidanegara Indah). Sejauh ini masih yang paling baik di kota cilacap rasanya.

Untuk daerah kuliner yang banyak variasi makanan ada di jl. Rinjani. View nya juga bagus arah ke sawah n kilang, ada beberapa yang baru tapi belum sempat coba. Untuk sementara yang rasanya lumayan OK ya deretan makanan di atas.

Kamis, 08 Desember 2016

Cilacap, City of Our Memories (Part 1)

Cilacap, apa yang di benak kalian jika mendengar nama kota ini?
Ngapak? Mendoan? Kampung?

Iya memang benar itu adanya. Begitu pula saat pertama kali aku harus tinggal di kota itu karena tugas.

Pada tulisan sebelumnya udah sempat aku tulis sekilas tentang kota ini. Kayaknya 4 tahun yang lalu. (Coba buka2 lagi bloggingan yang lama eh kok g ada ya...wah kehapus kayaknya... Hadehh). Ok mulai dari awal kalo begitu.

Pertama kali aku menginjakkan kota ini di bulan Desember 2011 dalam rangka menjalankan rangkaian kegiatan OJT pekerja baru Perusahaan di kilang.

Kesan yang pertama muncul, waduh kok sepi banget yak. Agak2 masuk ke pedalaman gt. Karena waktu itu kami serombongan bertolak dari cirebon arah ke cilacap. Melewati tegal, brebes, ajibarang, bumiayu lalu melewati daerah hutan di daerah Wangon dan jeruk legi sebelum masuk ke cilacap. Masuk ke kotanya pun terlihat sepi, walaupun jalanannya sudah  beraspal bagus n besar.

Tujuan awal kami adalah cari tempat tinggal sementara yang sudah disediakan pihak kantor. Yaitu wisma griya patra di jl.juanda. saat itu griya patra masih termasuk bagus karena gak ada saingan lagi. Padahal kelasnya mungkin sekelas losmen / melati.

Bangunannya tipikal bangunan lama. Padahal kamarnya termasuk luas tetapi perabotannya jadul. Wisma ini sering dipakai oleh perusahaan untuk acara2 kantor dan acara2 pribadi / keluarga sampai sekarang, karena harganya yang murah dan kapasitasnya lumayan (jangan dibandingkan dengan di kota besar yaa). Sayang sekali sekarang ini dia kurang bisa mengikuti perkembangan jaman jadi agak tersisih dengan banyakknya pesaing baru. Semoga segera di upgrade dari perusahaan.

Kami hanya sempat menikmati stay di losmen itu hanya sekitar 5 hari karena wisma itu harus segera steril karena ada rencana kedatangan pejabat no 1 negeri ini saat itu. Kecewa sih karena itu sebenarnya hak kami. Apa mau di kata akhirnya kita cari kost2an.

Setelah muter2. Dapatlah di kost di jalan MH. Thamrin, cukup dekat dengan kilang. Dan mulailah kehidupan kami menjadi perantauan lagi di negeri antah berantah ini dengan modal cekak dan semangat hidup yang tetap membara.

Kondisi di awal-awal kedatangan kami di cilacap tahun 2011 cukup penuh perjuangan. Karena harus nge kost, sedangkan budget sangat minim karena status masih pekerja OJT. Kami harus pintar2 bertahan hidup. Terlebih kami tidak punya relasi / kenalan saudara disini. Hanya kawan2 seperjuangan saja.

Untuk mami yang terbiasa di kota ramai bekasi / jakarta, kota kecil ini menjadi dunia yang asing. Jam 8 malam pun sudah sepi. Seperti kota mati. Tempat belanja, tempat makan dan tempat hiburan / rekreasi sangat terbatas. Kalaupun ada pilihan yang bervariasi ada sejauh 2 jam perjalanan motor ke arah purwokerto yang lebih "kota".

Sejarah, kondisi umum kota dan kabupaten cilacap bisa dilihat di http://cilacapkab.go.id atau https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Cilacap

Motto kabupaten cilacap :
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA                     :  Air, Lautan
BHUMI                  :  Tanah, Daratan
WIJAYAKUSUMA :  Bunga Kejayaan
CAKTI                    :  Ilmu Tertinggi

Artinya adalah :
"Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"

Semboyannya : Cilacap BERCAHAYA. Singkatan dari :
Bersih, Elok, Rapi, Ceria, Hijau, Aman, Jaya

Madiun, Luvely Hometown (part 4)

Selain karena memang rumah asli dan orang tua atau kakek nenek yang berdomisili disini serta yang sudah banyak disebutkan sebelumnnya, banyak hal yang membuat kami sebagai perantau ini pengen selalu balik ke kota ini. Berikut beberapa hal tersebut :

1. Makanan (kuliner)
Banyak makanan lokal asli madiun. yang sangat easy swallowed, sangat bisa diterima segala macam suku dan umur. Salah satunya adalah nasi pecel madiun. Atau kalo dalam bahasa inggria disebut vegetables salad with the peanut sauce. Repot yak hehe.

Kamu gak akan menyangka kalo sayuran dan lauk cuma kerpik tempe kemudian disiram dengan sambal kacang akan membuatmu nagih terus setiap hari. Aku sampai hari inipun kalo balik ke madiun, makanan no 1 yang aku cari adalah nasi pecel. Dan itu menular ke istriku yang notabene orang jawa barat. Dan enaknya pecel itu tersedia 24 jam. Di sepanjang jalan manapun di madiun pasti ada itu yang namanya penjual pecel.

Memang ada beberapa yang memang sudah menjadi langgananku yaitu pecel mb har di depan sma 1, pecel tenda biru di jalan setiabudi serta pecel jalan jeruk. Nama yang disebut terakhir ini hanya berjualan pagi hari dan selalu habis kurang dari jam 7 pagi. Sambalnya pun sudah di ekspor keluar kota. Tapi mantabnya yang jualan masih tetap yang punya, bukan karyawan, jadi tetep orisinil racikannya.

Kalo mb har dan tenda biru hanya malam hari saja dengan tentunya lauk yang bervariasi dari tempe, telur, jeroan, lidah, daging dll. Maknyuss lah. Di daerah jalan cokroaminoto juga berjajar terdapat banyak warung nasi pecel.

Untuk jajanan lain yang terkenal dari madiun adalah brem, roti bluder, keripik tempe, madumongso, ledre pisang, sale pisang, keripik buah2an dan masih banyak lagi. Banyak terdapat sentra jajanan oleh-oleh karena memang madiun ini terkenal sebagai kota persinggahan pelancong jadi gak akan salah kalo mampir ke kota Ini. Puas borong oleh2.

2. Tempat wisata & hiburan
Di dalam kota, seperti yang disebutkan sebelumnya ada mal2 baru yang siap memuaskan dahaga para shopaholic, bioskop dengan film2 terbaru, waterboom buat anak2, taman2 plus angkringan buat nobgkrong, car free day, car free night, festival2 dll.

Kalao di luar kota tapi masih di wilayah karesidenan madiun, ada telaga sarangan, air terjun tirtosari dan perkebunan strawberry masih di sarangan juga, air terjun tawangmangu, wisata pendakian gunung lawu & wilis, wana wisata grape, monumen pemberontakan PKI di kresek, telaga ngebel dan wisata durian di daerah dolopo ponorogo, wisata budaya di ponorogo, wisata pantai dan gua kapur di pacitan dan masih banyak lagi.

3. Nostalgia dan suasana kekeluargaan
Kalau yang ini tentu saja, karena aku sedikit banyak tunggal dan besar di kota ini. Kenangan untuk kumpul bersama keluarga dan mengingat semua hal yang sudah dijelaskan panjang lebar di atas adalah hal yang sangat berharga dan tidak bisa didapatkan di kota lain. Beda kota beda rasanya. Begitu juga dengan yang dirasakan oleh ribuan orang perantau yang setiap libur panjang ikhlas untuk bermacet ria di jalan untuk bisa sujud sungkem di kaki orang tua, melepas rindu dan berusaha untuk membahagiakan mereka dengan segala yang dipunya.

*Hometown.. The place that you always back and back again no matter how far you go

Selasa, 06 Desember 2016

Madiun, Luvely Hometown (Part 3)

Kembali membahas masalah madiun. mungkin sekarang kita beranjak membahas lingkungan di luar rumah n kota madiunnya itu sendiri ya.

Kota ini sebenarnya gak terlalu besar, yang besar adalah wilayah kabupatennya. Ibukota kabupaten madiun ada di caruban. Ya kurang lebih kurang 70 km-an dari pusat kota madiun itu sendiri. Kalo kotanya sendiri dipimpin oleh seorang walikota yang kantornya ada di samping alun2 kota.

Karesidenan Madiun sendiri terdiri dari beberapa kota : Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.

Kota gadis, itulah sebutannya. Eitss bukan karena banyak gadis nya ya n terkenal karena kecantikan gadis2nya. GADIS disini maksudnya singkatan dari perdaGAngan, penDIdikan dan induStri.

Memang sejak beberapa tahun terakhir, kota ini berkembang pesat dari sisi sosial, ekonomi, pendidikan dll. Selain juga karena memang posisi ikota ini cukup strategis sebagai kota persinggahan dari pelancong yang berasal dari jawa tengah / jawa barat yang menuju ke jawa timur begitupun sebaliknya. Bahkan orang2 dari daerah cepu dan sekitarnya sering jika shopping / berbelanja ke kota ini dibanding kota lain.

Dulu daerah pusat belanja atau mall sangat minim. Yang terkenal adalah president plaza di daerah alun2 madiun. Setelah nyadisusul oleh sri ratu, matahari mall, timbul jaya mall, carrefour. Baru yang paling ngehits adalah suncity yang dilengkapi dengan waterboom dan hotel.

Begitu pula hotel / penginapan. Dulu yang paling ngehits adalah hotel merdeka. Sampai sekarang juga masih ada. Selebihnya adalah penginapan bintang 2 atau sekelas losmen. Seiring berjalannya waktu, mulai muncul hotel sekelas amaris, sun hotel dan aston. Mungkin ke depannya akan masih banyak lagi hotel dan tempat hiburan.

Daerah keramaian atau tempat nongkrong juga sudah banyak. Tak selalu terfokus di alun2 saja. Ada pelataran stadion wilis yang dibikin sedemikian rupa hingga banyak pedagang asongan yang tertata rapi sehingga mampu mengundang kerumunan untuk datang.

Sekarang di lapangan gulun di dekat rumah juga sudah rame kalau malam hari. Ada becak-becakan yang pakai lampu kelap kelip itu, juga permainan anak2 semacam pasar malam. Kalau pagi atau sore tempat ini difungsikan untuk olahraga sepakbola, jogging dll. Disediakan juga track untuk terapi akupuntur kaki.

Di jalanan dr. Soetomo di depan RSUD Soedono  atau di belakangnya (jl.bali) juga makin ramai. Termasuk di jalanan cokroaminoto n jalan agus salim. Bahkan jalanan yang dulunya sepi seperti di depan Universitas Merdeka Madiun sekarang cukup ramai dengan adanya cafe2 dan tempat makan.

Ada juga car free day di jalan pahlawan tiap minggu pagi. Banyak jajanan dan atraksi seperti halnya di kota2 besar lain.
Untuk alun2 sendiri sudah dibuat sedemikian rupa hingga terlihat asri, banyak tanaman, bangku bahkan ada pagupon (rumah2 burung merpati) yang diisi oleh ratusan merpati. Jadi sambil duduk2 santai, para pengunjung bisa memberi makan merpati itu dan bisa bermain-main dengab merpati yang sudah jinak seperti di taman2 eropa.

Kota ini beberapa kali memperoleh piala adipura atas keberhasilannya dalam tata kota dan kebersihannya. Salut memang. Kota ini memang nyaman untuk ditinggali. Mungkin kalo saat biasa kota ini gak akan terlihat ramai oleh penduduk. Tapi akan sangat berbeda saat lebaran atau libur panjang tiba. Jalanan kota akan berisi ribuan kendaraan dengan plat no dari luar daerah semua. Kebanyakan si plat B. Dengan kata lain banyak perantau dari kota ini yang tetap saja saat lebaran akan kangen balik ke kota ini.

Semboyan kota madiun adalah BANGKIT : Bersih, Aman, Nyaman, Gagah, Kuat, Indah, Tentram.

Secara kehidupan budaya, madiun sebenarnya penduduknya seperti kombinasi antara orang jawa tengah dan jawa timur. Kalo orang jawa timur yang lebih timur seperti daerah surabaya, kediri, malang dll itu bahasanya kalo tak terbiasa akan terdengar kasar, padahal bagi mereka itu biasa. Kalau di madiun sendiri lebih "soft" ada sisi urakannya tapi tidak meninggalkan santunnya / slownya orang jawa tengah.

Di kota ini juga terdapat pusat organisasi pencak silat terbesar di indonesia. Yaitu setia hati. Ada banyak cabang organisasinya. Tapi yang paling terkenal adalah SH Teratai dan SH Tunas Muda Winongo. 2 nama ini juga yang biasanya suka ribut sama lain dari dulu dan menjadikan jalanan ringroad madiun menjadi medan perang mereka. Terutama saat tgl 1 suro. Entah apa masalahnya. Kayaknya gak perlu dibahas juga. Yang lain ada PPS Betako merpati putih, perisai diri, kera sakti dll. Dulu sempat belajar juga dasarnya merpati putih tapi tidak ikut organisasinya karena hanya berupa ekskul olahraga di sekolah.

Dari sisi industri, ada perusahan kereta api kelas dunia yaitu PT. INKA. Mereka memproduksi gerbong kereta api sendiri, bahkan menerima pesanan juga dari negara lain semisal jepang. Ada juga pabrik gula yang cukup banyak di daerah madiun dan masih aktif, yaitu PG Kanigoro, PG Rejo Agung, dan PG Pagotan. Ada juga PG lainnya yang berada di wilayah karesidenan Madiun.

Dari sisi pendidikan, banyak sekolah dan lembaga bimbingan yang cukup baik. Sudah berstandard nasional dan ada juga yang sedang in progress untuk perintisan standard internasional. Banyak terdapat kampus dan sekolah tinggi walaupun masih dikelola oleh swasta. Next ke depannya mungkin jika terus mendapat perhatian dari diknas mungkin levelnnya akan naik lagi dan bukan tidak mungkin akan menjadi pusat jujukan para pelajar / mahasiswa.

Sabtu, 03 Desember 2016

Madiun, Luvely Hometown (Part 2)

Selain hewan, tanaman juga jadi makhluk hidup kesayangan ibunda tercinta. Lihat saja di halaman depan rumah, udah seperti hutan rimba. Ada mangga madu, sawo kecik, belimbing, palem, tanaman2 pot, tanaman obat, pohon asem dsb.

Khusus untuk pohon asem ini ditanam berjajar sepanjang jalan depan rumah dari ujung ke ujung. Tanaman ini peninggalan eyang kakung, ditanaman dari masih bibit saat awal pindahan hingga gede dan berbuah lebat. Kalo lagi musim berbuah, kami begotong royong buat ngerontokin buah2an yang sudah masak. Masalahnya yang rontok bukan hanya buahnya, tapi daun2nya juga.

Sering kali ada tukang becak, gelandangan atau orang kampung sebelah yang tanpa ijin mengambil daun muda n buah asem itu sendiri. Dibiarkan saja, kecuali untuk 2 pohon yang persis di depan rumah karena itu yang paling subur n banyak buahnya.

Saking uniknya pohon asem ini, karena jumlahnya belasan dan di tengah kota, oleh pemkot dijadikan tanaman yang dilindungi, sampai dikasih tagging pohonnya. Pernah dulu sempat ribut karena biar gak ngotorin jalan n gak rubuh saat hujan deras, ranting2nya dipangkas sama eyang, eh orang pemkotnya nyolot bilang kalau itu dilarang. Lah emang yang nanem siapa. Hehe. Akhirnya eyang yang menang hehe.

Selain di halamn depan, ibu juga bikin tanaman2 pot sendiri di balkon atas dekat kamar tidurnya. Kalau dulu asih ada tuh tanaman anggur yang ditanam n merambat di balkon, buahnya banyak n manis pula. Cuma sayang sudah mati.

Kalo di halaman depan tapi di samping ada kolam ikan juga, dihuni oleh ikan lele n ikan sapu2. Dulu sebenarnya banyak lagi jenisnya. Posisinya pas di depan teras kamar utama eyang. Biasanya eyang berdua duduk2 santai di sofa sambil baca koran atau dengerin radio disitu, mungkin sambil menikmati suara gemercik air n ikan2. Dulu malah ada ayam jago n burung parkit juga.

Waktu aku kecil, aku n mas seneng maen2 disitu ditungguin eyang kakung. Sengaja juga dibuatin pompa air angguk buat ngisi air kolam secara manual, sekarang pun masih berfungsi. Biasanya eyang minta tolong diisiin air kolamnya, dihitungin juga berapa ratus kali ayunan, ntar dibeliin jajan hehe. Namanya juga anak kecil, biasanya selain ngisi air kolam disambi juga maen2 air sekalian mandi. Tentunya gak pake sabun dl, bisa koit ikannya.

Kolam ikan juga sebenarnya ada 2, satu lagi di depan teras samping ruang keluarga. Tapi karena sering bocor n susah bersihinnya jadinya ditutup semen n buat arena bermain kucing sekarang.

Banyak yang tidak berubah sebenarnya secara tata letak perabotan, meubelnya pun gak berubah. Masih awet. Yang berubah paling barang2 elektroniknya yang makin modern.

Sofa merah di ruang keluarga itupun dr jaman aku kecil sampai sekarang ya disitu aja posisinya. Gak berubah.
Paling beberapa ada tambahan tembelan karena dicakar2 kucing2 iseng lagi ngasah kuku dari beberapa generasi. Karpet, sofa tamu, lemari, meja makan, meja kerja masih sama semua.

Tempat dimana kami sekeluarga ngumpul, dulu aku sering nemenin eyang kakung nonton tv, walaupun aku juga g tau apa eyang kakung ngerti selera tontonan cucunya ini. Tapi kalo eyang putri yang pegang remote tv alamat mending pindah nonton tv di kamar hehe. Gak bisa diganggu.

Dulu saat masih ngumpul semua enak, suasananya rame, walaupun punya kesibukan sendiri2. Eyang putri juga masih demen masak, siplah pokoknya resepnya. Dapur ukuran 4 x 5 meter itu pokoknya dikuasai sendiri lah.

Waktu makan pokoknya di meja tamu udah komplit makanan. Kalo untuk eyang kakung terkadang menunya dibedakan sama eyang putri karena punya riwayat sakit ginjal dari muda. Tapi kadang cucunya juga iseng suka ngasih2 jajanan, dawet, kue, pernah juga dikasih permen kaget (itu loh permen yang kalo diisep meledak2 di mulut). Tetep dimakan juga.hehe kualat lho

Kalo eyang putri mah gak ada yang berani ngerjain, bisa dijewer. Pokoknya eyang putri penguasa rumah itu. Dalam artian yang baik. Galak tapi tetap care.

We love u grandpa n grand ma.

Dulu waktu aku kecil, belum ngikut bapak sama ibu merantau, aku tinggal di rumah itu bareng eyang, om, tante, mas, n saudara angkat. Sedangkan bapak masih menyelesaikan kuliah kedokteran nyambi kerja, ibu nemenin bapak tentunya.

Aku masih menikmati tuh diajak bareng mas juga oleh eyang kakung jalan2, dibeliin jajan, diajakin nonton bola di stadion, dipaksa buat latihan berenang di kolam renang purbaya (bangunanya sih masih ada tapi kayaknya kolamnya ud g ada), dianterin potong rambut langganan, tinggal di villa keluarga di sarangan pas liburan n lain2.

Cuma pada akhirnya aku harus memilih untuk ikut bapak n ibu yang merantau,  karena ternyata aku lebih rindu bersama mereka meski jauh di kampung dan hidupnya pas pasan.

Walaupun tetap saja, saat liburan tiba, aku lebih suka balik ke madiun maen sama mas. Sebenernya sayang juga mas gak ikut merantau, tapi lebih memilih tinggal n sekolah di madiun bersama eyang.

Anyway. We love all of family 💑