Kamis, 08 Desember 2016

Madiun, Luvely Hometown (part 4)

Selain karena memang rumah asli dan orang tua atau kakek nenek yang berdomisili disini serta yang sudah banyak disebutkan sebelumnnya, banyak hal yang membuat kami sebagai perantau ini pengen selalu balik ke kota ini. Berikut beberapa hal tersebut :

1. Makanan (kuliner)
Banyak makanan lokal asli madiun. yang sangat easy swallowed, sangat bisa diterima segala macam suku dan umur. Salah satunya adalah nasi pecel madiun. Atau kalo dalam bahasa inggria disebut vegetables salad with the peanut sauce. Repot yak hehe.

Kamu gak akan menyangka kalo sayuran dan lauk cuma kerpik tempe kemudian disiram dengan sambal kacang akan membuatmu nagih terus setiap hari. Aku sampai hari inipun kalo balik ke madiun, makanan no 1 yang aku cari adalah nasi pecel. Dan itu menular ke istriku yang notabene orang jawa barat. Dan enaknya pecel itu tersedia 24 jam. Di sepanjang jalan manapun di madiun pasti ada itu yang namanya penjual pecel.

Memang ada beberapa yang memang sudah menjadi langgananku yaitu pecel mb har di depan sma 1, pecel tenda biru di jalan setiabudi serta pecel jalan jeruk. Nama yang disebut terakhir ini hanya berjualan pagi hari dan selalu habis kurang dari jam 7 pagi. Sambalnya pun sudah di ekspor keluar kota. Tapi mantabnya yang jualan masih tetap yang punya, bukan karyawan, jadi tetep orisinil racikannya.

Kalo mb har dan tenda biru hanya malam hari saja dengan tentunya lauk yang bervariasi dari tempe, telur, jeroan, lidah, daging dll. Maknyuss lah. Di daerah jalan cokroaminoto juga berjajar terdapat banyak warung nasi pecel.

Untuk jajanan lain yang terkenal dari madiun adalah brem, roti bluder, keripik tempe, madumongso, ledre pisang, sale pisang, keripik buah2an dan masih banyak lagi. Banyak terdapat sentra jajanan oleh-oleh karena memang madiun ini terkenal sebagai kota persinggahan pelancong jadi gak akan salah kalo mampir ke kota Ini. Puas borong oleh2.

2. Tempat wisata & hiburan
Di dalam kota, seperti yang disebutkan sebelumnya ada mal2 baru yang siap memuaskan dahaga para shopaholic, bioskop dengan film2 terbaru, waterboom buat anak2, taman2 plus angkringan buat nobgkrong, car free day, car free night, festival2 dll.

Kalao di luar kota tapi masih di wilayah karesidenan madiun, ada telaga sarangan, air terjun tirtosari dan perkebunan strawberry masih di sarangan juga, air terjun tawangmangu, wisata pendakian gunung lawu & wilis, wana wisata grape, monumen pemberontakan PKI di kresek, telaga ngebel dan wisata durian di daerah dolopo ponorogo, wisata budaya di ponorogo, wisata pantai dan gua kapur di pacitan dan masih banyak lagi.

3. Nostalgia dan suasana kekeluargaan
Kalau yang ini tentu saja, karena aku sedikit banyak tunggal dan besar di kota ini. Kenangan untuk kumpul bersama keluarga dan mengingat semua hal yang sudah dijelaskan panjang lebar di atas adalah hal yang sangat berharga dan tidak bisa didapatkan di kota lain. Beda kota beda rasanya. Begitu juga dengan yang dirasakan oleh ribuan orang perantau yang setiap libur panjang ikhlas untuk bermacet ria di jalan untuk bisa sujud sungkem di kaki orang tua, melepas rindu dan berusaha untuk membahagiakan mereka dengan segala yang dipunya.

*Hometown.. The place that you always back and back again no matter how far you go

Tidak ada komentar:

Posting Komentar