Sabtu, 23 Juni 2012

Sang Pencerah





Katakanlah Gw jadul, gak gaul, terlambat or apapun lah sebagai akibat dari gw yang baru aja nonton film SANG PENCERAH sekarang sekarang ini. Gw sendiri juga ga ngeh kapan pastinya film ini di rilis, bahkan sampe ke tahunnya pun gw gak tau heheee.. tapi sebenernya di postingan ini gw bukan mau curhat tentang kedodolan gw yg terlambat nonton ni film, tapi gw mau bahas bahwa film ini bagusss banget untuk di tonton apalagi untuk kita kita yang muslim biar bisa introspeksi diri dengan ke agamaan kita...
Gw gak bermaksud membahas abis isi filmnya, karena yang ada telat juga kalo gw baru bahas sekarang hahaha,, gw Cuma mau bahas beberapa poin istimewa yang gw temuin di film ini.

  1. Merubah Arah Kiblat
Dalam suatu pertemuan beliau mengutarakan bahwa kiblat yang selama ini digunakan salah, dan hendaknya bergeser 23 derajat ke kanan agar sesuai dengan berkiblat ke Masjidil Haram. Tapi ternyata ide beliau di tentang habis habisan oleh para pemuka agama senior lainnya, dikatakan bahwa tidak mudah untuk merubah kiblat yang selama ini telah digunakan. Ahmad Dahlan mengatakan bahwa tidak perlu untuk merubah arah masjid hanya saja diperlukan untuk bergeser 23 derajat ke arah kanan, Ahmad Dahlan juga mengatakan ini seharusnya mudah, karena dahulu kala Rasulullah di minta Allah untuk memutar kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram yaitu sebesar 180 derajat.
Miris ya, bahwa senior senior tidak open minded, mereka tidak dapat menerima usulan dari “anak kemarin sore” yang mereka anggap belum memiliki pengetahuan apapun tentang agama. Hal ini sudah dibuktikan oleh Ahmad Dahlan bahwa secara arah mata angin, terdapat kekeliruan dalam kiblat yang digunakan,kemudian juga dibuktikan melalui peta. Namun mereka, tetap saja tidak mau berubah. Bahkan saat Ahmad Dahlan mengunjungi beberapa mesjid yang ada di daerah Jawa, beberapa mengungkapkan alasan mendirikan mesjid dan arah mesjid bukan berdasarkan kiblat, tapi berdasarkan estetika “enaknya” kalo mesjid kelihatan ke arah sini. Masya Allah..... Allah memberikan kita ilmu pengetahuan , hendaknya segala sesuatu sesuai dengan aturan Allah dan jika telah dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan kenapa masih ragu ??

  1. Tidak Mengharuskan Selamatan Besar besaran untuk pernikahan
Ada warga kampung dekat Ahmad Dahlan tinggal bertanya kepada beliau, bahwa mereka hendak menikahkan anaknya namun tidak memiliki biaya untuk selametan besar besaran, mereka takut pernikahan anaknya tidak sah jika tidak ada selametan. Lalu Ahmad Dahlan berkata bahwa untuk membuat pernikahan menjadi sah itu syaratnya : calon pengantin, wali, saksi dan mas kawin (mahar). Jikalaupun tidak ada selametan secara besar besaran pernikahan tersebut sudah sah jika syarat syarat di atas terpenuhi. Kemudian Ahmad Dahlan berkata, setelah menikah hendaknya berjilbab begitu juga dengan orang tua perempuan itu.
Sering kali masyarakat menyalah artikan sesuatu, menganggap apa yang tidak ada disunah rasul dan tuntunan syariat islam harus dikerjakan sehingga lupa apa yang menjadi kewajibannya. Seperti bahwa segala sesuatu harus pake selametan, mereka jadi menyulitkan diri mereka sendiri. Sebenarnya mudah saja untuk di jalani tapi karena adahal hal yang tidak seharusnya akhirnya jadi repot. Oiya, dari dulu saja sudah ditegaskan untuk berjilbab, karena itu WAJIB bagi muslimah, sebagai jati diri dan kewajiban menutup aurat. Hayoooo hari gini masih belum pake jilbab ? ;-)

  1. Tidak mengharuskan Tahlilan untuk mendoakan keluarga yang meninggal
Kemudian ada juga warga yang bertanya, ayahnya baru saja meninggal, dan dia tidak memiliki uang untuk membuat nasi ketan dan tahlilan dengan mengundang orang banyak. Lalu dia menanyakan apakah dia tetap bisa mendoakan orang tuanya, dan apakah doanya akan diterima. Lalu Ahmad Dahlan mengatakan, tidak perlu orang banyak untuk mendoakan orang tua kita apalagi jika harus menyulitkan menyiapkan ini itu. Berdoalah untuk orang tua kita dengan khusyuk dan tenang. Insya Allah akan diterima doanya. Hal ini juga ditentang oleh Ulama Senior, mereka mengatakan bahwa Ahmad Dahlan menggampangkan agama, melarang tahlilan dan yasinan. Ahmad Dahlan menjawab dalam Al Quran terdapat banyak surat dan tidak pernah di terangkan untuk mengkultuskan 1 surat saja , sedangkan untuk tahlilan Ahmad Dahlan mengatakan, dia tidak melarang tahlilan tapi apakah perlu di lakukan dengan suara keras, padahal saat kita berdoa dengan suara lembut atau keraspun Allah akan mengetahui apa apa yang ada dalam hati kita.
Masalah tahlilan ini yang sering jadi dilema di kehidupan masyarakat saat ini, sering orang menjadikan ini ritual wajib setelah ada salah satu anggota keluarga yang meninggal. Mengadakan tahlilan, menyiapkan makanan yang intinya merepotkan tuan rumah yang sedang dirundung kesedihan. Dan kemudian jika ada 1 keluarga yang tidak mampu mengadakan tahlilan ini akan menjadi “aib” untuk keluarga tersebut karena katanya berarti tidak ada yang ikut mendoakan. Inget gak sih kalo amalan yang ikut setelah mati adalah Anak yang soleh, ilmu dan harta yang bermanfaat. Sekarang kalo orang berbondong bondong ngedoain saat tahlilan tapi anak sendiri atau keluarga inti sendiri sibuk dengan urusan masing masing, gimana tuh? Apa kata dunia? Lagian gak ada juga tuh tuntunan sunah rasul dan syariatnya untuk tahlilan kan ?

  1. Ditentang saat Ahmad Dahlan mendirikan sekolahan dengan menggunakan kursi dan bangku
Ahmad Dahlan mendirikan sekolah dirumahnya, dia meniru sekolah swasta yang ada di Jogjakarta. Sekolahnya para priyayi dan sinyo belanda. Dia menggunakan meja, kursi, papan tulis dan mengajarkan ilmu bukan hanya ilmu agama. Hal ini ditentang habis habisan bahkan seorang kyai dari luar Jogjakarta datang dari jauh dan kemudian mengatakan Ahmad Dahlan kafir karena mendirikan sekolah dengan alat alat seperti yang digunakan para priyayi yang kejawen dan para sinyo belanda. Kemudian dengan santai Ahmad Dahlan bertanya pada kyai tersebut, apakah Kyai tersebut datang ke Jogja dengan berjalan kaki?. Lalu kyai tersebut tertawa terbahak bahak, dia mengatakan hanya orang bodoh yang melakukan perjalanan jauh ke jogja dengan berjalan kaki, karena itu akan menyiksa dirinya. Kemudian Ahmad Dahlan dengan lantang berkata hanya orang bodoh pula yang mengatakan sekolahnya adalah sekolah kafir. Karena kereta yang di tumpangi si kyai pun buatan belanda dan bukan buatan orang islam. Lalu kyai tersebut pergi meninggalkan Ahmad Dahlan.
Kebanyakan orang saat ini lupa bahwa tidak kalah pentingnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan dan ilmu agama adalah dua hal yang saling berkaitan. Pernahkah mendengar “berusahalah untuk duniamu seolah olah kamu akan hidup selamanya, dan berusahalah untuk akhiratmu seolah olah kamu akan mati esok”. Kata kata tersebut sangat jelas, bahwa manusia memiliki dua peran penting yaitu sebagai khalifah Allah di bumi, jadi harus menjalankan perannya sebagai manusia, dan sebagai makhluk yang harus mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal selanjutnya di akhirat. Lalu kenapa juga kita harus menolak menggunakan sesuatu yang memudahkan kita, meskipun itu bukan di buat oleh orang islam? Selama tidak bertentangan dengan akidah , apa salahnya? Gunakan dong prinsip untukku agamaku, untukmu agamamu..

Yah kurang lebih hal – hal di atas deh yang cukup membuat gw interest dengan film ini, gw setuju banget sama semua hal hal yang di bahas di film apalagi contohnya cukup mengena banget. Ini bukan karena gw adalah Islam Muhammadiyah ya... Islam ya islam, Muhammadiyah itu hanyalah sebuah organisasi, pedoman kita tetap pada Al Quran dan Hadits. Tapi emang sih ya Muhammadiyah itu dianggap “aneh” oleh orang islam kebanyakan di indonesia, karena biasanya tidak pake tahlilan jika ada yang meninggal gak pake acara macem macem kayak pengajian 4 bulanan kalo lagi hamil, terus selametan rujakan 7 bulanan, dll deh yang semuanya itu buatan manusia bukan tuntunan dari Allah. Sampe juga perbedaan Idul Fitri di Indonesia, biasanya yang beda itu disebut Muhammadiyah,, hehehe oke next kita bahas kenapa idul fitri itu berbeda hehehehe...

Gw pernah denger kata kata kayak gini “ dalam islam untuk urusan makanan semua itu dihalalkan kecuali apa apa yang dilarang, sedangkan untuk urusan ibadah semua itu haram kecuali apa apa yang diperintahkan atau dicontohkan “ nangkep gak maknanya, bahwasanya segala sesuatu yang kita sebut sebagai ibadah harus di cek and ricek dulu, ada gak tuntunannya dalam agama, kalo ada dimana? Al Quran? Kalo dari Hadits, haditsnya sohih gak? Atau pernah ada gak contohnya dari rasul? Kalo semua jawabannya Cuma kata ustad anu ustad ini, ustad itu hehehehe jangan coba coba deh ya ngelakuinnya.. nanti jatoh nya kita bid’ah (mengada adakan sesuatu / ibadah tanpa adanya tuntunan).
Oiya dalam film ini juga ditegaskan “ Islam itu datang dalam keadaan terasing, dan akan tiba saatnya akan kembali terasing, maka berbahagialah orang orang yang terasing” kurang lebih begitu deh.. jadi orang yang kebanyakan belum tentu bener kan ? ;-)

Baiklah cukup panjang lebar juga bahasan gw kali ini, sekali lagi apa apa yang ada di atas adalah pengetahuan gw yang masih perlu banyak belajar tentang agama islam, jika semua benar datangnya dari Allah dan jika itu salah datangnya dari gw. Tanpa ada maksud untuk menyinggung siapapun, wallahualam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar