Kita memang beda
Dari awal kita sudah tahu itu, lalu mengapa kita tetap bersama?
Kita dua insan yang berbeda, kamu makhluk hati dan aku makhluk logika. Berusaha menyatukan langkah walau seringnya tak seirama.
Lalu mengapa kita tetap bersama?
Pernahkah lelah terbesit saat bersanding di sampingku sayang?
Apakah ada rasa enggan hatimu memeluk hatiku, disaat pikiran dan lisan kita terkadang tak sejalan?
Apakah pernah lemah genggaman jariku di sela2 jemarimu sayang?
Apakah bahuku tak sanggup lagi menopang kerasnya duniamu?
Apakah badan tak cukup kuat untuk mendekapmu dari terjangan badai kehidupanmu?
Kadang kita sama2 jadi makhluk konyol yang lebih keras daripada batu.
Begitu bodoh hanya karena makhluk hina bernama ego.
Yang takkan jinak meski akhir masa
Tak terasa detik berlalu
Berganti hari dan juga tahun
Mengarungi hidup beriring bersama
Ternyata kita bisa
Meski kita yakin kita tetap berbeda
Jadi mengapa kita bersama sayang?
Emosimu saat segala sesuatu tak seperti yang kamu harapkan, seimbang dengan perhatianmu untuk memperbaikinya
Kemanjaanmu sebagai istri seimbang pula dengan kedewasaanmu sebagai ibu bagi anak-anak kita
Aku yang dewasa dengan berjalan bersamamu
Belajar memahami arti menjadi suami
Menjadi ayah dan imam di keluarga ini
Belajar bahwa perbedaan kita tak selalu berarti harus dibuat sama
Perbedaan hanya perlu dimengerti, dipahami serta dicintai sepenuh hati
Perbedaan takkan memecah kita
Perbedaan takkan menghancurkan kita
Perbedanlah yang menyatukan kita
Melengkapi kekurangan dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik
Kamulah bidadariku, bidadari buat anak2 kita.
Jantung keluarga kecil ini, yang takkan hidup jika kamu tak ada.
Suamimu, yang selalu belajar untuk terus mencintaimu lebih dan lebih...