Lagi ubek ubek lepi gak jelas hari sabtu gini, nemu file nya
hubby tentang indeks Al Quran. Sebenernya udah pernah lihat file ini cukup
lama, tapi mohon maaf ya Alloh baru sekarang punya niatan untuk buka dan baca
baca isinya. Sekilas gw cukup tertarik dengan adanya indeks Al Quran ini.
Dimana di file dalam bentukkan Ms Excel ini terbagi dalam beberapa sheets, yang
didalamnya juga mencakup bahasan secara spesifik tentang hal hal yang berkaitan
dengan hukum hukum Islam yang mengatur tentang Makanan & Minuman, Pakaian
& Perhiasan, dll.
Nah tiba tiba gw terinspirasi dari salah satu sheet yang
berjudul Hukum Privat , dan pas gw baca disitu ada referensi dari Al Quran
mengenai anak angkat, berhubung gw sama hubby punya #Athaya, gak ada salahnya
gw belajar tentang anak angkat dari Al Quran yang udah jelas jelas merupakan
tuntunannya umat muslim, sekalian disini gw share siapa tau ada yang butuh dan
semoga ilmu ini bisa bermanfaat. Oiya jangan anggap gw gape alias jago yah
dalam masalah penfsiran Al Quran, gw berbekal indeks AlQuran yang
mereferensikan Surat dan Ayat berapa dalam Al Quran yang membahas masalah
tersebut. Bismillah semoga tidak ada kesalahan pemahaman dari gw dan kesalahan
ketik sehingga membuat orang lain menyalah artikan maksud tulisan gw.
1.
QS Al Ahzab Ayat 4
Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua
hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri – istrimu yang kamu zihar
(*) itu sebagai ibumu., dan Dia tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak
kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataan dimulutmu saja. Alloh
mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar)
(*) zihar
ialah perkataan seprang suami kepada istrinya “ punggungmu haram bagiku seperti
punggung ibuku” atau perkataan lain yang sama maksudnya. Adalah menjadi
kebiasaan orang Arab Jahiliah bahwa apabila dia berkata demikian maka istrinya
haram bagi dirinya selama – lamanya. Tetapi setelha islam datang, maka yang
haram untuk selama – lamanya itu dihapuskan dan istri istri kembali halal
baginya dengan membayar kafarat (denda)
2.
QS Al Ahzab Ayat 5
Panggilah mereka (anak angkat itu) dengan
(memakai) nama bapak – bapak mereka;itulah yang adil disisi Allah,dan jika kamu
tidak mengetahui bapak – bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara
– saudaramu seagama dan maula –maulamu (*). Dan tidak ada dosa atasmu jka kamu
khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.
Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang
(*) maula
– maula itu hamba sahaya yang sudah di merdekakan atau seseorang yang telah
dijadikan anak angkat, seperti Salim anak angkat Huzaifah dipanggil Maula
Huzaifah
3.
QS Al Ahzab Ayat 37
Dan (ingatlah) ketika engkau (Muhammad)
berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga)
telah memberi nikmat kepadanya. “Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah
kepada Allah”, sedang engkai menyembunyikan didalam hatimu apa yang akan
dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia. Maka ketika Zaid telah
mengakhiri keperluan dengan istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau
dengan dia (Zainab) (*) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk
(menikahi) istri – istri anak – anak angkat mereka, apabila anak – anak angkat
itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu
pasti terjadi.
(*) setelah
habis iddahnya.
Dari
ketiga ayat tersebut diatas, dalam Islam dijelaskan bahwa anak angkat sampai
kapanpun hukumnya tidak sama dengan anak kandung. Meskipun kita mengatakan
bahwa anak tersebut adalah anak kandung kita tetapi Allah tidak menyukai hal
tersebut. Seperti juga dikatakan bahwa anak angkat dapat dinikahi karena tentu
saja seorang anak angkat bukanlah muhrim bagi orang tua angkat mereka sehingga
hukumnya boleh untuk dinikahi. Islam juga mengatur bahwa meskipun kita memiliki
anak angkat bukan berarti kita dapat menghilangkan nasab (keturunan) dari orang
tua kandungnya terutama ayahnya.
Dalma
kasus gw, hubby dan #athaya, kami memang sepakat untuk tidak menyembunyikan
identitas #athaya yang sesungguhnya. Siapa ibu kandungnya, siapa ayah
kandungnya dan siapa keluarga kandungnya sebenarnya. Hal ini bukan berarti pada
akhirnya nanti gw sama hubby akan lepas tanggung jawab sama #athaya, kita hanya
ingin mengikuti aturan islam sebagaimana mestinya. Gw juga pernah baca dari
sebuah blog yang mana gw lupa juga blog siapa hehe, tapi intinya di terangkan
ada 2 contoh yang mereka mempunyai anak angkat dan mereka menjelaskan tentang
status anak angkat tersebut sedini mungkin salah satu dari contoh tersebut menjelaskan
kepada anaknya pada saat si anak umur 4 tahun, surprisenya si anak ga down loh
dengan mengetahui identitas sebenarnya ini malahan menurut ibu angkatnya si
anak bilang gini “ bu, meskipun aku gak lahir dari perut ibu tapi aku tetap
sayang sama ibu sampai kapanpun” Ya Alloh meleleh dan mewek gak sih klo bisa
denger kata kata seperti ini dari seorang anak kecil usia 4 – 5 tahunan gitu.
Gw
sama hubby juga berniat untuk pelan – pelan jelasin hal ini sama #athaya sedini
mungkin, yah mungkin awalnya kita kasih konsep dulu ke dia tentang bagaimana
seorang anak hadir dalam sebuah keluarga. Kemudian kita jelasin konsep tentang
anak kandung dan anak angkat, setelah itu kita kasih konsep ke dia bahwa dia
bukan di buang dari keluarganya (nanti bisa bisa dia benci), dan kemudian kita
harus kasih konsep ke dia bahwa rasa sayang kita ke dia besar dan tidak pernah
terbersit untuk membeda bedakan karena statusnya dengan anak kandung kami nanti
Insya Allah.
Terus
kenapa harus sedini mungkin ? menurut sumber blog tersebut secara psikologis,
saat anak masih usia dini dia masih bisa kita bentuk konsep dirinya, kita masih
bisa mengatur dia dan dia belum punya eksistensi diri yang kuat tentang apa dan
bagaimana dia. Coba bayangin kalo dia udah gede, apa dia gak bete terus jadi
males sekolah bawaanya malu dan pengen kabur karena tahu dia bukan anak
kandung, dan gitu pasti dia nuduh orangtua angkatnya berbohong karena gak
menceritakan sejak lama. Yah kejadian kejadian macam ini sering banget kan ada
di pelem pelem or sinetron.
Lagian
saat si anak masih berusia dini, kita masih bisa dengan mudah merangkulnya saat
dia menangis saat dia kaget atau shock dengan mengetahui identitasnya, tapi
kalau udah besar dia pasti akan langsung berontak dan susah untuk kita atasi,
hmmmhhh kok gw ngerasa alesannya gak ilmiah banget ya hehe.. biarlah sementara
ini alesannya sampe gw nemuin link blognya lagi hehehe...
Balik
lagi ke gw , hubby dan #athaya. #athaya emang punya akte kelahiran dengan nama
orang tua gw dan hubby, hal ini bukan bermaksud untuk memonopoli dia bahwa dia
anak kita dan hanya milik kita, hal ini hanya untuk memudahkan administrasi dan
someday kalo dia sekolah. Toh pada akhirnya nanti kita akan tetap bilang sama
dia status sebenarnya, bahkan hubby bilang biarkan nanti #athaya yang memilih
dia akan tinggal dengan siapa. Ya ampun udah kebayang sedihnya kan kalo dia
ninggalin gw, tapi hubby bilang jika kita merawatnya dengan tulus #athaya pasti
akan tahu dia harus balik kepada siapa dan dia nyaman dengan siapa.
Lagi
lagi karena #athaya adalah perempuan dan someday saat dia menikah dia harus
punya wali untuk pernikahannya atas dasar nasabnya. Kalau se pengetahuan gw
nanti jika #athaya menikah dia tidak menggunakan nasab ayahnya melainkan nasab
ibunya dalam kasus kelahirannya. Inipun akan sulit kalau kita menutupi
identitas aslinya, nanti bisa bisa kita dosa terus karena sudah paham hukumnya
tapi gak dijalankan.
Saat
ini gw emang belum memperkenalkan konsep konsep tadi sama #athaya , nanti di
usia dia pas 2 tahun gw akan mulai memperkenalkan konsep konsep tersebut, insya
allah pengennya sebelum dia masuk SD gw sama hubby udah bisa cerita yang
sebenarnya. Bukankah suatu kebaikan itu lebih cepat di ungkapkan akan lebih
baik. Insya Allah, mudah mudahan Allah melancarkan semuanya dan terutama
#athaya dapat memahaminya sebagai suatu kejujuran yang baik.
Jika
suatu saat anak kami tersayang Khalilah Athaya Zahirah membaca postingan ini,
percayalah pada kami nak Mami , Papi, Papa, Mama dan Kaka Fazrien always loving
you as our family. Apapun dan bagaimanapun kamu, kamu adalah hadiah terindah
bagi kami rezeki dari Allah.
Jika
suatu saat nanti kamu sudah mengerti siapa kamu dan bagaimana kisah sampai kamu
berada diantara kami, percayalah tidak ada seorangpun yang tidak menyayangimu,
bahkan ibumu sendiri. Karena ibumu lah yang berjuang antara hidup dan mati agar
kamu bisa hidup di dunia dan berada di antara kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar